Oleh : Dudi Septiadi-Ketua MAHAPROPESI 2011
Sudah tidak asing
lagi ditelinga kita semua, ketika kita mendengar istilah pengkaderan. Dalam
suatu lembaga/organisasi, seyogyanya hal ini merupakan hal penting yang terdapat
pada suatu organisasi dalam, baik untuk meningkatkan eksistensi organisasinya, ataupun agar terus bisa survive dalam roda kehidupan berorganisasi.
Seperti organisasi
pada umum nya, BEM MAHAPROPESI 2011 juga memerlukan adanya suatu konsepan
pengkaderan yang baik, dimana kedepannya bisa menciptakan kader-kader yang bisa
memperindah dan membuat nyaman rumah bagi mahasiswa pendidikan ekonomi UPI.
Dalam sistem pengkaderan itu, hal yang penting dan perlu ditekankan kepada para
senior adalah jiwa keteladanan dan rasa ingin membimbing adik-adiknya agar bisa
menjadi mahasiswa yang “seutuhnya”, dan dari junior perlu adanya rasa
menghormati kepada senior. Sehingga menciptakan rasa serasi dan selaras dan
terciptalah “keseimbangan” komunikasi di dalam rumah tersebut.
Perlu adanya
pembentukan karakter untuk mahasiswa baru 2011 ini, dimana sebagian besar dari
mereka masih membawa jiwa “SMA” nya. Pembentukan karakter itu sendiri tidak
cukup dibangun dalam waktu singkat. Seperti halnya yang pernah di ucapkan bapak
yana rochmana, S.Pd., M.SI. (mantan pembina kemahasiswaan) yang sekarang telah
menjadi sekretaris Prodi Pendidikan ekonomi, “pembentukan karakter untuk
mahasiswa baru itu tidak cukup dilakukan dalam waktu sehari, mengingat
mahasiswa kita yang sudah-sudah itu mempunyai prilaku yang baik terhadap senior
dan dosen.”
Waktu pengkaderan
yang tidak cukup sehari disana, artinya adalah proses pengkaderan memang butuh
proses panjang, oleh karena itu BEM MAHAPROPESI membentuk Sekolah Organisasi
yang didalamnya terbagi atas tiga program kegiatan, pertama, adalah Mabim, dimana kegiatannya adalah sharing dengan
para pembina/evaluator yang merupakan kakak tingkat dari maba dan pemberian materi secara kolosal.
Kedua, adalah LKM (Latihan Kepemimpinan Mahasiswa), dimana jiwa kepemimpinan mahasiswa
ditempa disana, semua rangkaian itu di tutup dengan kegiatan PAB(Pengukuhan
Anggota Baru), dimana disana secara resmi mahasiswa baru menjadi anggota madya.
Rangkaian panjang
pengkaderan itu memang kadang terkadang jenuh dirasakan mahasiswa baru, tetapi
bagi mereka yang mengetahui urgensi dari pengkaderan, mereka akan serius dan
berpartisipasi aktif dalam pengkaderan.
Ada beberapa
prinsip yang harus dipegang oleh setiap peserta sekolah organisasi apabila
ingin mengambil manfaat dan waktu yang dihabiskan tidak terbuang percuma,
pertama, dalam setiap keadaan dan tantangan yang ada didepan, sudah sepatutnya
kita sebagai kaum intelektual haus berani meng “hadapi” dengan serius dan tidak
main-main.
Kedua, banyak kegiatan yang kita laksanakan, tapi tidak merubah apapun dalam
diri kita, oleh karena itu kenyataan dan rintangan yang datang perlu di hayati.
Terlepas dari mengenakkan atau menyakitkan kenyataan itu, pasti ada manfaat dan
hikmah di dalamnya.
Dan yang terakhir, atau yang ketiga, dalam kegiatan pengkaderan,
sudah banyak agenda-agenda pribadi yang harus kita tinggalkan demi menghadiri
rangkaian kegiatan sekolah organisasi, maka dalam menjalankannya pun mahasiswa
baru perlu “menikmati” kenyataan apa yang ada di depan mereka. Karena Allah SWT
tidak pernah salah dalam memberikan cobaan berupa kewajiban dan tanggung jawab
terhadap hambanya, karena pasti sesuai dengan kemampuannya. Maka yang perlu
kita lakukan adalah dengan menikmati semua yang ada di depan dan tidak banyak
mengeluh terhadap keadaan yang kita hadapi.
3 prinsip di atas
apabila kita sederhanakan adalah membentuk tiga kata yang simple tapi mudah
kita ingat yakni prinsip Hadapi, Hayati, dan Nikmati. Hal tersebut akan
membentuk sebuah dorongan motivasi untuk berorganisasi. kita bisa menerapkan 3
prinsip tersebut dalam kegiatan pengkaderan atau dalam kegiatan apapun,
sehingga pengkaderan yang cukup lama pun akan terasa mengasiykkan dan tidak
menjadi jenuh. Kemudian yang terpenting untuk mengaktualisasikan dan mengusung
kebermanfaatan bagi himpunan adalah
dengan cara kita harus tetap menjaga prasangka positif kita dan terus bersikap
baik terhadap diri sendiri dan orang lain.
Semoga
bermanfaat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
APA KOMENTAR ANDA