Senin, 24 September 2012

Mahapropesi Membuka Sekolah Organisasi


Bandung, UPI
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi (Mahapropesi) Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Sekolah Organisasi Mahapropesi 2012, mulai Minggu (23/9/2012). Sekolah organisasi ini terdiri atas masa bimbingan, latihan kepemimpinan mahasiswa, dan bimbingan organisasi.
Ketua Pelaksana Ali Rohman menjelaskan, sekolah organisasi ini bertujuan untuk follow-uppengkaderan Mahapropesi selanjutnya setelah penerimaan anggota baru, sekaligus sebagai pembekalan jiwa kepemimpinan mahasiswa pada angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Ekonomi.
“Ini ajang mengubah pola pikir siswa menjadi mahasiswa, dan sarana motivasi untuk sukses dalam bidang akademik dan organisasi. Itulah sebabnya, kita mengenalkan lingkungan kampus dan kehidupan mahasiswa,” ujar Ali Rohman.
Sekolah organisasi ini dimaksudkan juga untuk mempererat tali silaturahim dengan warga ekop, menjelaskan keanggotaan dan alur kaderisasi di Mahapropesi, mengenal konsep diri sebagai seorang mahasiswa, membentuk mahasiswa yang kritis dan analitis dalam kader Mahapropesi, dan melatih soft skill kepemimpinan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2012.
Dikemukakan,para pemimpin bangsa sekarang seharusnya memiliki perhatian yang besar untuk mendidik, membimbing dan membantu mahasiswa menjadi pemimpin yang berkualitas di masa depan. Para pemimpin bangsa harus menjadi contoh dan teladan yang memiliki moral serta pribadi diri yang berkualitas di masa depan. Para pemimpin bangsa harus menjadi contoh dan teladan dalam berbuat kebajikan di negeri ini. Sekarang bangsa Indonesia sedang merindukan pemimpin yang jujur, bertanggung jawab, dan rela berkorban untuk rakyat. Dan membangun peradaban bangsa yang luhur nan agung di bumi tercinta ini. Namun, harapan itu sekarang mulai pudar, sebab pada kenyataannya para pemimpin bangsa ini belum memberikan contoh dan teladan yang mulia.
“Mahasiswa yang berkualitas menjadi salah satu kunci untuk membangun bangsa Indonesia ke depan. Mahasiswa yang berkualitas imtaq dan ipteknya serta cinta tanah air inilah merupakan kekuatan yang memenangkan kompetisi dalam iklim persaingan global ini. Untuk itu diperlukan upaya bersama untuk membentuk dan meningkatkan kualitas diri dan kepemimpinan mahasiswa. Mahasiswa dan masa depan bangsa ini tidak dapat dipisahkan oleh kepentingan sesaat, kepentingan golongan tertentu atau ambisi dari orang-orang yant tidak layak menjadi pemimpin bangsa ini,” ujar Ali Rohman.
Beberapa bekal kepemimpinan perlu dilatih dan diupayakan oleh kita semua dalam kegiatan intra kampus. Jika bekal kepemimpinan sudah melekat pada diri seorang mahasiswa, maka mahasiswa selayaknya sudah pantas untuk melanjutkan kepemimpinan bangsa di masa depan. Sebaliknya jika kita tidak berupaya dan bersama-sama untuk membekali diri dengan hal-hal diatas, maka sebaiknya kita berpikir ulang untuk menjadi pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat. (WAS
)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APA KOMENTAR ANDA