Minggu, 23 September 2012

SMART of Economic Education 2012: Terbuka Peluang Akses Pasar yang Lebih Besar Bagi Indonsia


SMART of Economic Education 2012: Terbuka Peluang Akses Pasar yang Lebih Besar Bagi Indonsia






Bandung, UPI
Indonesia sebagai negara yang merdeka dan terlepas dari penjajahan pada tanggal 17 Agustus 1945, memiliki janji untuk memerdekakan seluruh elemen bangsa. Kemerdekaan seluruh elemen bangsa harus segera dipenuhi supaya kemerdekaan akan mampu untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Salah satu yang harus menjadi sorotan pengembangan adalah elemen pendidikan yang  tentunya akan menentukan wajah Indonesia mendatang. Pengembangan pendidikan merupakan janji yang harus ditepati oleh bangsa ini untuk meningkatkan derajat dan juga merancang kemajuan bangsa.
Janji yang dimiliki oleh negeri untuk meningkatkan pendidikan indonesia juga menjadi tanggung jawab setiap pendidik di bangsa ini. Berangkat dari tanggung jawab ini, mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi (Mahapropesi), Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia berupaya mengadakan pengembangan pendidikan melalui  kegiatan expo Smart of Economic Education, 18-19 September 2012. Ujar Dani Ramadhan selaku ketua pelaksana kegiatan.
Diawali dengan seminar nasional yang mengusung tema “Indonesia Menyongsong ASEAN Economic Community (AEC) 2015”, karena Indonesia membutuhkan persiapan yang besar untuk menghadapi AEC pada tahun 2015. Pembahasan mengenai AEC ini dengan Pemateri Ichsanudin Noorsy yang disandingkan bersama ketua jurusan Ilmu Ekonomi UGM, Tri Widodo.
Dengan ciri khasnya yang santai, kalem dan berwibawa sebagai seorang Akademisi, Tri Widodo mengatakan bahwa AEC 2015 ini sangat menarik untuk dikaji dari berbagai segi, baik dari segi jumlah popupasinya, politik, sosial dan budayanya yang beragam, tingkat keterbukaan ekonomi dan kinerja ekonomi pada empat Negara ASEAN.
Tri Widodo mengatakan pada saat AEC 2015 ini dilaksanakan maka akan menimbulkan Peluang dan Tantangan bagi Indonesia. Peluang dari AEC di antaranya akan terbukanya akses pasar yang lebih besar yang bisa dimasuki oleh Indonsia, dorongan untuk efisiensi dan daya saing yang lebih tinggi, terbukanya peluang tenaga kerja dan dapat meningkatkan daya saing ASEAN dalam perdagangan global. Selain itu AEC juga akan menimbulkan risiko yang harus dihadapi oleh Indonesia dari mulai membanjirnya produk dan tenaga kerja asing ke dalam pasar domestik,tersingkirnya pelaku bisnis dan industri nasional di pasar domestik maupun pasar ASEAN, semakin besarnya ketergantungan ekonomi pada pihak eksternal dan akan semakin kecilnya peran ekonomi nasional dan menurunnya kemakmuran penduduk.
Sementara itu, Ichsanuddin Noorsy mengatakan dengan dilaksanakannya AEC 2015 maka akan semakin dominannya investasi asing, korporasi asing, ketimpangan perekonomian, konflik sosian dan konflik korporasi dan semakin lemahnya kewibawaan pemerintah. kemudian kebijakan liberalisasi investasi dan perdagangan bersifat ahistoris yang tidak melindungi kepentingan nasional, bertentangan dengan semangat para pahlawan dalam memperoleh dan memertahankan kemerdekaan, dan menjungkirbalikan ekonomi konstitusi dan kata pembukaan UUD 1945 tungkasnya tegas.
Dilanjutkan dengan kegiatan Olimpiade ekonomi tingkat SMA/MA se-Jawa Barat yang bertempat di Balai Pertemuan Umum (BPU) UPI. “Membangun Negeri, Belajar Ekonomi!” adalah tema yang diangkat oleh panitia dengan tujuan bisa membangun potensi dari siswa-siswa dalam bidang ekonomi. Melalui olimpiade ini pula, diharapkan bisa menumbuhkan minat dari siswa-siswa untuk mendalami bidang ekonomi secara khususnya agar bisa menciptakan ekonomi-ekonom yang memiliki potensi yang besar.
Olimpiade ekonomi ini diikuti 26 tim yang terdaftar sebagai peserta dari 16 sekolah. Mulai dari babak penyisihan, kemudian dilanjutkan dengan babak penyisihan, dan babak final pada hari yang sama. Dari 26 tim yang bersaing, hanya 9 tim yang berhak masuk ke tahap semi final, yaitu SMA NU Widyasari, SMAN 1 Subang, SMAK 1 BPK Penabur Cirebon, SMAN 1 Cikarang Utara, SMAK 2 BPK Penabur bandung, SMAN 3 Sukabumi, SMAN 2 Kuningan, MA Husnul Khotimah, dan SMAK Aloysius 2 bandung  . Setelah melewati babak semi final yang cukup ketat, akhirnya hanya 3 dari 9 tim yang masuk ke babak final. Dan yang berhak mendapatkan gelar juara dan mendapakan piala bergilir dari Gubernur Jawa Barat dan uang pembinaan adalah SMA Negeri 2 Kuningan, diikuti dengan MA Husnul Khotimah sebagai juara 2 yang mendapatkan piala Dinas Pendidikan Jawa Barat dan uang pembinaan, dan SMA Aloysius 2 yang menjadi juara 3 dan mendapatkan piala Rektor UPI serta uang pembinaan..
Selain kegiatan seminar nasional dan Olimpiade ekonomi, diikuti dengan kegiatan hiburan dari bazar dan pentas seni yang juga mengundang siswa-siswa dari SMA negeri 2 bandung untuk memberikan hiburan music, juga dari beberapa partisipan lainnya. Kegiatan ini diakhiri dengan simbolisasi pemberian piala pada juara-juara olimpiade. (WAS)

1 komentar:

APA KOMENTAR ANDA